MAJALAH ICT – Jakarta. Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk memulai penawaran umum sukuk ijarah tahap II. Penawaran senilai Rp.2,18 triliun dilakukan setelah proses book building yang memberikan sinyal positif. Chief Financial Officer XL Axiata, Mohamed Adlan menyatakan, peluncuran sukuk tahap II ini sudah sesuai rencana dengan memanfaatkan kondisi suku bunga yang rendah saat ini.
Dijelaskan Adlan, penawaran sukuk ini merupakan bagian dari Program Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk senilai Rp 5 triliun yang telah dicanangkan sebelumnya. Dan diungkapkannya, permintaan terhadap sukuk perusahaan masih tetap tinggi mengingat peringkat kredit yang diberikan oleh Fitch, yaitu AAA, serta pandangan positif investor terhadap bisnis XL Axiata ke depan. “Kami memiliki fleksibilitas untuk memanfaatkan saldo yang tersedia dalam Program Penawaran Umum Berkelanjutan Perseroan sebelum jatuh tempo pada November 2017, bergantung pada kondisi pasar,” katanya.
Struktur sukuk XL disusun dengan mengacu kepada prinsip syariah, yaitu Ijarah, yang telah berhasil diadopsi dan telah teruji di negara-negara lain, terutama di Timur Tengah dan Malaysia. Dokumen transaksi Sukuk ini juga disusun dengan mengacu kepada standar sukuk ijarah internasional. Penawaran oleh XL Axiata memberikan dukungan kepada inisiatif pemerintah dalam mendukung pertumbuhan sektor keuangan syariah di Indonesia, mengingat Indonesia juga merupakan salah satu penerbit sukuk pemerintah terbesar di dunia.
Menurut Adlan, dana dari penawaran umum tersebut terutama akan digunakan untuk pembiayaan kembali dan memperpanjang pinjaman XL Axiata yang berdenominasi rupiah. Hal ini akan semakin memperkuat portofolio utang XL Axiata yang akan berdampak pada rasio utang bersih perseroan terhadap EBITDA tetap terjaga di tingkat yang sehat, yaitu di bawah 2x. Neraca yang kuat merupakan landasan bagi XL Axiata untuk menjadi pemimpin dalam ruang digital.
Untuk program penawaran umum sukuk iajarah tahap II ini, XL telah menunjuk penjamin emisi, yaitu PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Maybank Kim Eng Securities.