Search
Rabu 18 September 2024
  • :
  • :

Yuk, Bangun Kebiasaan Berpikir Kritis Bersama 5 Kreator Muda yang Berpengaruh di TikTok!

MAJALAH ICT – Jakarta. Selain mencari hiburan dan inspirasi, warganet kerap berselancar di platform digital untuk berekspresi; mulai dari menyuarakan opini, bertukar pikiran, dan saling terhubung. Sebagai rumah kreativitas yang inklusif, TikTok juga menjadi tujuan komunitas pengguna dan masyarakat Indonesia untuk menemukan dan berbagi informasi seputar tren dan topik sosial terkini.

Merayakan kebebasan berekspresi penggunanya lewat lewat konten yang informatif dan edukatif setiap harinya, TikTok terus memberikan ruang diskusi yang aman dan nyaman bagi para kreator untuk tidak hanya berbagi opini dan karya mereka, tetapi juga bertukar pikiran dengan komunitas TikTok. Topik yang diangkat pun sangat beragam, mulai dari seputar tema sosiopolitik, keuangan, bisnis, karier, hingga lingkungan.

Nah, bagi kamu yang ingin memperluas wawasan seputar ragam topik penting tersebut, berikut ini rekomendasi 5 kreator yang dapat kamu ikuti di TikTok!

Bisnis dan Karier: Tjokro Wimantara (@asahpolapikir)
Konten bisnis dan investasi belakangan topik menarik bagi generasi muda, termasuk komunitas TikTok. Mengawali perjalanan dengan minat tinggi di dunia bisnis, kreator sekaligus CEO dan Founder dari superapp GrowWin, Tjokro Wimantara, konsisten menghadirkan beragam studi kasus di ranah bisnis lewat konten-konten bergaya roleplay yang menghibur di TikTok. Sejak pertengahan tahun 2020, pria yang kerap disapa Pak Win ini memutuskan untuk fokus berbagi konten edukasi bisnis lewat akun @asahpolapikir di TikTok. Segala peran yang telah ia jalani, baik menjadi startup founder maupun karyawan kantoran, telah membekali Pak Win untuk bisa berbagi dengan komunitas TikTok seputar dunia karier dan bisnis.

Pelajaran inilah yang ia tuangkan dalam serial #HahKokGituSih. Dalam salah satu videonya, Pak Win membahas soal daya negosiasi gaji pekerja. Video berdurasi satu menit ini mengilustrasikan bagaimana daya negosiasi gaji bisa menjadi lebih tinggi seiring dengan bertambahnya pengalaman kerja. Ketika seseorang belum punya pengalaman kerja, maka ia cenderung harus menerima kompensasi apapun yang diberikan. Namun, ketika pengalaman kerja bertambah, ia memiliki daya negosiasi lebih tinggi sebab ia memperoleh kompensasi dan kesempatan kerja yang lebih besar. Video ini ditonton lebih dari 18 juta kali di TikTok.

Berkat jerih payahnya, Pak Win sukses menyabet gelar “Best of Learning and Education” di TikTok Awards Indonesia 2020!

Keuangan: Albertus Axel (@axelalbertus)
Dengan latar belakang pendidikan di bidang ekonomi dan bisnis, serta memperoleh beragam sertifikasi profesional di bidang keuangan, kreator TikTok bernama Albertus Axel ini mencoba untuk menjembatani kesenjangan literasi keuangan dengan berbagi pengetahuannya kepada komunitas di TikTok. Melalui akun @axelalbertus, Albert membagikan pengalaman pribadinya bergulat dengan manajemen keuangan, mulai dari membahas tentang psikologi uang hingga keuangan generasi sandwich dalam konten-kontennya.

Pada salah satu video terpopuler yang telah ditonton lebih dari 10 juta kali di TikTok, Albert mengangkat tentang mengapa anak muda enggan membeli rumah. Dimulai dengan stitch video seorang figur publik legendaris, Albert menjelaskan tentang perbandingan nilai dan peluang yang sesungguhnya diperoleh apabila kita mencicil dan menyewa rumah. Selama kurang lebih 4 menit, ia secara rinci menunjukkan simulasi perhitungan biaya cicilan rumah dan sewa rumah selama 20 tahun. Meski penuh dengan tampilan Excel, penjelasan Albert yang runut dengan bahasa yang mudah dipahami, membuat para penontonnya dapat tetap mengikuti argumen Albert tersebut.

Agar mudah dipahami, Albert mengangkat studi kasus dari pengalamannya maupun kasus yang ia temukan, lalu menggabungkannya dengan solusi praktis. Tak hanya seputar keuangan, Albert juga mengajak audiensnya untuk berpikir kritis sebagai pengguna media sosial, di mana ia menghimbau agar para pengguna tak mudah percaya pada informasi yang mereka lihat secara sekilas. Sebaliknya, pengguna perlu belajar mengelola informasi, mulai dari riset higgga diskusi.

Sosiopolitik: Abigail Limuria (@abigailimuria)
Buat kamu yang suka mencari informasi seputar topik sosial politik dan pemberdayaan perempuan, Abigail Limuria mungkin jadi sosok yang tak asing lagi lewat di FYP kamu. Melalui akun TikTok @abigailimuria, ia berbagi opininya tentang beragam isu terkini dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, serta mengajak audiensnya untuk ikut berpikir secara kritis. Meskipun topik yang dibawakan seringkali dianggap berat, seperti tentang debat presiden dan senioritas di lingkungan sekolah, cara Abigail mengemas kontennya cukup mudah dipahami karena menggunakan narasi-narasi yang ringkas dan alur yang runut.

Salah satu contoh unggahan video yang menarik perhatian komunitas TikTok adalah video Abigail yang mengangkat topik “Peringatan Darurat” yang sempat trending beberapa pekan lalu. Dalam videonya, Abigail berusaha merangkum latar belakang munculnya lambang ‘Garuda Biru’ yang muncul di berbagai media sosial. Penjelasan Abigail yang ringkas ternyata membantu komunitas TikTok untuk memahami cerita di balik visual yang menggunakan latar belakang warna biru ini. Video berdurasi sekitar 8 menit tersebut telah ditonton lebih dari 6,8 juta kali di TikTok.

Abigail sendiri merupakan Co-Founder dari What is Up Indonesia (WIUI), sebuah media independen berbasis sosial politik yang berdiri pada Agustus 2020. WIUI mengemas isu-isu sosial politik yang telah diriset secara mendalam dengan gaya kekinian dan tak jarang menyelipkan humor, agar percakapan berat terasa lebih santai dan mudah dipahami generasi muda. Melalui kolom diskusinya, WIUI telah menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengetahui dan bertukar pikiran tentang berbagai topik sosial politik terkini. Yuk, belajar jadi kritis dengan nonton konten-konten @abigailimuria!

Kesehatan Mental: Yovania Asyifa (@yovania_aj)
Meski kesehatan mental belakangan ini menjadi salah satu topik yang lumayan sering diangkat di platform digital, berbagai stigma negatif kerap masih melekat pada penyandang gangguan kesehatan mental. Dalam upaya mematahkan stigma ini, penyintas gangguan kesehatan mental, Yovania Asyifa Jami pun berbagi tentang pengalamannya di TikTok. Sebagai penyintas yang pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ), Yovania menyadari stigma negatif pada istilah ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) yang kerap dijadikan bahan lelucon dengan istilah “Orang Gila”.

Melalui video singkat yang ia unggah ke akunnya, @yovania_aj, Yovania menceritakan berbagai pengalaman positif yang ia peroleh selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa. Dalam salah satu videonya, Yovania menceritakan kegiatan positif yang ia lakukan selama menjadi pasien, mulai dari membuat gelang manik-manik hingga melukis. Ia juga tidak lupa untuk menunjukkan berbagai pencapaiannya selepas keluar dari RSJ, termasuk menyelesaikan studi di Universitas Indonesia dan bekerja sebagai Hubungan Masyarakat di rumah sakit tempatnya dirawat. Kisah inspiratifnya pun menyentuh hati komunitas TikTok dengan video yang ditonton hingga lebih dari 25 juta kali.

Tak berhenti disitu, Yovania juga turut membawa pengetahuan dan pengalamannya ke dalam Pasti.ID (Patahkan Stigma Kesehatan Mental Indonesia), sebuah platform dan komunitas bagi para pejuang kesehatan mental. Di tengah segala keterbatasannya, Yovania bahkan terpilih untuk menjadi salah satu pembicara di konferensi internasional Kazan Global Youth Summit mewakili komunitasnya dan seluruh penyintas gangguan kesehatan mental di Indonesia. Keren banget ya!

Lingkungan: Sabda Bumi (@sabda.bumi)
Jika kamu senang mengagumi keindahan alam dan budaya Indonesia, akun @sabda.bumi cocok buat kamu! Petualangan Sabda Bumi dimulai oleh Kiki Nasution, seorang pembuat film, fotografer, sekaligus kreator TikTok yang gemar menjelajahi keindahan alam Indonesia dan mengunjungi komunitas-komunitas adat di pedalaman yang jauh dari kehidupan perkotaan. Dari sinilah, Kiki mendapat pelajaran penting tentang bagaimana masyarakat setempat hidup selaras dengan alam, dan menemukan kebahagiaan tanpa merusak alam, sebagaimana dikisahkan dalam wawancara dengan masyarakat Mentawai.

Salah satu video populer Sabda Bumi tentang suku Baduy Dalam mengisahkan tentang alasan masyarakat adat tersebut dilarang memakai alas kaki seumur hidup. Ditonton lebih dari 6 juta kali, Sabda Bumi menceritakan bahwa para leluhur Baduy Dalam yang disebut Karuhun, melarang mereka memakai alas kaki karena hal tersebut dapat memisahkan diri mereka dengan alam. Menurut mereka, kaki yang menyentuh tanah secara langsung akan memberikan dampak baik untuk kesehatan tubuh manusia, serta menjaga agar manusia tidak sombong dengan alam.

Kiki pun percaya bahwa masyarakat luas bisa mengambil inspirasi dari kearifan masyarakat adat untuk melindungi lingkungan dan membangun kembali hubungan kita dengan alam. Maka dari itu, melalui akun TikTok @sabda.bumi, ia mengajak para penonton untuk menyelami cerita kehidupan masyarakat adat yang menjaga hubungan baik dengan alam di sekitar mereka, seperti yang diceritakan dalam perbincangan dengan masyarakat Baduy. Tak hanya menjadi platform berbagi, konten-konten Kiki di TikTok juga memacu diskusi positif antara para penontonnya di kolom komentar tentang keragaman budaya Indonesia serta lingkungan.

Nah, itu dia lima kreator TikTok yang bisa kamu ikuti untuk memperdalam wawasan kamu seputar isu terkini di masyarakat, sekaligus melatih pola pikir yang kritis dan sehat terhadap informasi yang kamu temui.